Kamis, 08 September 2016

Mengenal Suku Madura Bersama 'Dek Tika dari Jakarta lewat kenagan Saputangan Merah


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Suku Madura Bersama Dek Tika dari
Jakarta lewat Kenagan Sapu Tangan Merah dari Yus Yunus)
________________________________________________________









____________________

Kata pengantar
____________________

Al kisah...!

Dek Tika yang sedang libur Kuliah di Jakarta itu, memutuskan
untuk berdarmawisata ke Palua Madura Bersama Kawan-Kawannya.
Atau BKK atau BTT, Bersama Teman-Temannya.

Dengan tanpa perlu mengisahkan bagaimana Dek Tika ini sampai
di Madura, maka kita kisahkan saja Dek Tika sampa-lah di
Madura dengan rencana berlibur selama 1 Minggu.

Di Hari Minggu sebagai hari liburan keduanya, maka berkenalan-
lah Dek Tika ini dengan Bang Bung Yunus seorang Pemuda Madura
yang kegantengannya sama dengan Abang Ganteng dari Tanah Batak.

Dari hasil perkenalan tersebut, Bung Bang Yunus ini-pun
terpesona dan terpana melihat kecantikan Dek Tika yang datang
dari Jakarta ini, hingga beliau-pun memutuskan untuk menemani
Dek Tika ini menikmati macam keindahan alam dan budaya suku
Madura.

Hari ke-enam-pun berlalu sudah. Dek Tika yang lagi berdarma
wisata di Madura itu, memutuskan untuk pulang kembali ke
Jakarta untuk melanjutkan studinya. Dan kata perpisahan-pun
di ucapkan sama Bung Bang Yunus.

"Terimakasih yah Bang Yunus, telah menemani saya selama
berlibur di Madura ini. Senang rasannya dapat berkenalan
dengan Bang Yunus. Saya puas dengan darmawisata ini" kata
Dek Tika, sambil memberikan Sapu Tangan Merahnnya pada
Bung Bang Yunus ini.

Dan tehadap hal ini, Bung Bang Yunus-pun menjawab, "Iya-la
Dek Tika, Abang juga senang dapat menemani Adek di Madura
ini. Selamat jalan Adik-e" kata Bung Bang Yunus.

Para kawan sekalian...!

Sewindu sudah peristiwa itu berlalu, disuatu malam Bung
Bang Yunus teringat akan apa yang dialaminya bersama Dek
Tika dari Jakarta ini untuk kemudian beliau bersyair.

Aduh alek seratin manis...
bekus angkut tengka kulina...
membuat aku jatuh cinta...

Sapu tangan merah
tanda mata dari Tika...
sebagai penawar rindu
pada dirimu

Walau Engkau jauh
ada di Kota Jakarta
namun terasa dekat
dari Madura

Ho....o....o...ooo....

Waktu kau berdarmawisata
aku perkenalkan bahasa
kau bilang banyak kesenian
di pulau Madura

Dan pantai Lombongnnya
berpagar pohon cemara

Sapu tangan merah
tanda mata dari Tika...
sebagai penawar rindu
pada dirimu...

Duh Halimah semanis
manis laksana manggis...
kini kita berpisah
engkau jauh dimata....

Ho....o....o...ooo....

Duh Halimah seratin
poktana bapak muktin
kenangan yang indah
tetap terukir di mata

Kapan kembali
hadir di sini...
kita bercinta lagi
sambil nonton karapan sapi...

Sapu tangan merah
tanda mata dari Tika...
sebagai penawar rindu
pada dirimu...

......................


Para kawan sekalian...!

Kesenian apakah yang dimaksud sebagai gambaran dari
kekayaan Suku dan Budaya madura itu...? M huruf besar.

Maka berikut gambaran infonya dalam iringan macam kesenian/
Budaya dari Suku Madura dalam bentuk animasi dan musik
"Sapu Tangan Merah" dari Yus Yunus sebagai wujud promosi
witanya.

Musik...!

















________________________________________

Sekilas info tentang Suku Madura
________________________________________

* Pengertian

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia,
jumlahnya sekitar 20.179.356 juta jiwa (sensus 2014). Mereka
berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya


* Sejarah

Seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu,
orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut
wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi.

Orang Madura yang berada di Situbondo, Bondowoso, Probolinggo,
Lumajang, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang
bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara, serta
sebagian Malang. ada juga yang menetap di Bawean, di negeri
jiran Malaysia, Timor Leste, Brunei Darussalam misalnya juga
ada, mereka ada yang menjadi penduduk tetap (sudah dapat IC/
surat tinggal selamanya.), Bahkan ada juga di negara negara
Timur Tengah.

* Sebaran Tinggal












Ket :
Musik Tontong Madura

Di samping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak
yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan
Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta, Tangerang,
Depok, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya, juga Negara Timur
Tengah khususnya Saudi Arabia.

Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah
terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura disebabkan
oleh kesenjangan sosial, namun sekarang kesenjangan itu sudah
mereda dan etnis Madura dan penduduk setempat sudah rukun kembali.

Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang mempunyai etos
kerja yang tinggi, ramah, giat bekerja dan ulet, mereka suka
merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani.

Orang perantauan asal Madura umumnya berprofesi sebagai
pedagang, misalnya: berjual-beli besi tua, pedagang asongan,
dan pedagang pasar. Namun, tidak sedikit pula di antara mereka
yang menjadi tokoh nasional seperti :

Mahfud MD (mantan Ketua Mahkamah Konstitusi)

Wardiman Djojonegoro (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia pada tahun 1993 hingga tahun 1998 di bawah
pemerintahan Presiden Soeharto dalam Kabinet Pembangunan VI)
Rachmat Saleh (Gubernur Bank Indonesia pada tahun 1973 hingga
tahun 1983 dan Menteri Perdagangan Indonesia tahun 1983
hingga tahun 1988) R. Hartono (mantan jenderal dengan pangkat
tertinggi di TNI Angkatan Darat yaitu jenderal bintang empat
dengan jabatan tertinggi pula sebagai Kepala Staf TNI Angkatan
Darat).

Dia merupakan satu-satunya perwira tinggi dari korps Kavaleri
yang mendapatkan pangkat jenderal penuh (bintang empat) juga
( Mantan Mentri Penerangan ) M.A. Rachman (Jaksa Agung Republik
Indonesia untuk periode 2001 sampai 2004) Hadi Purnomo (Mantan
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan BPK )Nurmahmudi Ismail (Mantan
Mentri Kehutanandan Presiden PKS )
Soedjono C. Atmonegoro (Jaksa Agung Republik Indonesia pada
Kabinet Pembangunan VII)











Ket :
Karapan Sapi Madura

Herman Widyananda (Mantan Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan
periode 2009-2011)

Banurusman Astrosemitro (Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia periode 1993–1996)

Hanafie Asnan (Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara)

Muhamad Arifin ( Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode
1989 - 1993)
Roesmanhadi (Mantan Kepala Staf Kepolisian RI ).
D. Zawawi Imron (Tokoh penyair dan budayawan Madura yang
terkenal dengan julukan Clurit Emas. Dia merupakan tokoh
budayawan kelahiran Sumenep.

Achsanul Qosasi (Anggota VII BPK RI 2014-2019, Mantan Manajer
Persepam Madura United)

Selain itu banyak juga terdapat tokoh pejuang kemerdekaan yang
layak menjadi Pahlawan nasional Indonesia Seperti:

Trunojoyo, yang telah memberikan perlawanan terhadap Kolonial
Belanda (VOC tahun 1677).

Halim Perdana Kusuma salah satu pahlawan Nasional kelahiran
Sampang yang tewas di semenanjung Malaya

Kyai Taman, adalah seorang pejuang Islam yang gigih menentang
Belanda pada tahun 1919

Kyai Djauhari, membuka cabang Hizbullah di Prenduan. Didirikan
pada tahun 1944, Hizbullah adalah organisasi militer pemuda
Majelis Muslimin Indonesia (Masjumi), organisasi yang
berpengaruh secara nasional kala itu.

KH. Abdullah Sajjad, salah satu pengasuh Pondok Pesantren
An-Nuqayah salah satu pahlawan dari Kabupaten Sumenep.

KH. Mawardi, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Sumber
Anyar salah satu pahlawan dari Pamekasan.

Madura masih menyimpan banyak tokoh ulama seperti

Syaikhona Kholil Bangkalan
KH Bahaudin Mudhary
K.Abdul Majid Bata-bata
K.Moh.Ilyas Guluk-guluk
K. Abdul Hamid Baqir Banyuanyar
KH.M.Tidjani Djauhari
KH. M. Idris Djauhari
K.Jufri Marzuqi Sumber Batu (dianugerahi gelar al-Syahidul
Kabir oleh PBNU)

* Agama dan Kepercayaan

Mayoritas masyarakat hampir 100 % suku Madura adalah penganut
Islam bahkan suku Madura yang tinggal di Madura bisa dikatakan
100 % muslim. suku Madura terkenal sangat taat dalam beragama
islam.

Salah satu sebabnya dengan adanya Pondok Pesantren yang tersebar
di seluruh pulau madura. Misalnya Pondok Pondok pesantren
miftp  
    $       Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata,
pondok pesantren Al hamidiy banyuanyar Pondok Pesantren Darul
Ulum Banyuanyar di Kabupaten Pamekasan, Pondok pesantren
Annuqayah disingkat PPA pesantren yang terletak di desa
Guluk-Guluk, Pondok Pesantren Al-Amin di Sumenep dan ,
Pondok Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan, Pondok Pesantren
Attaraqqi Sampang, dan pesantren-pesantren lainnya dari yang
memiliki santri ribuan, ratusan, dan puluhan yang tersebar
di Pulau Madura.

Pesantrenp  
    $     mengakar dalam kehidupan masyarakat
Madura karena pesantren tidak sekadar mengajar ilmu agama tapi
juga mempunyai kiprah dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
dan peduli pada nasib rakyat kecil.

* Bahasa
















Ket :
Prosesi Arya Wiraraja - Sumenep Madura

Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan.
Juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik
haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit
penghasilannya untuk simpanan naik haji.

Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang
kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau
Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).

Tulisan di atas hanya streotipe saja yang hanya dilakukan
oleh segelintir orang. Suku Madura memiliki aturan dan
tatakrama yang sangat kuat. Orang Madura sangat menghormati
orang tua, guru, dan sebagainya. Apalagi Madura Timur (Pamekasan
dan Sumenep)yang dikenal halus gaya bicaranya dan sangat sopan
santun. Sopan santun dan Tata Krama yang halus bila bertamu
dan di sajikan Makanan, Minuman. Harus lah di Santap untuk
menghormati.












Ket :
Festival di Madura

Apabila Terjadi kesalah Pahaman atau masalah Orang Madura bersabar
dan hanya Berdiam Diri. Segala Rasa Hormat akan berubah apabila
Orang lain Hormat maka apabila sebaliknya maka juga akan berbalik
tidak Hormat.

Salah satu Orang Madura tidaklah mengenal rasa Takut, Tidaklah
Malu apabila di hina atau hanya Fitnah. Orang Madura sangatlah
berpegang teguh dengan agama.

Meskipun banyak Remaja dan Generasi Saat ini yang kurang memahami
namun hanya sebagian kecil. Rasa Saling Menghormati dan Menghargai
sangatlah di junjung tinggi. Semua sesuai dengan Ajaran Agama Islam.
Orang Madura sangat berpegang teguh pada ayat al quran dimana
tercemin pada ke seharian Orang Madura.

Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura,
mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang,
atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang)
daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan
tradisi carok pada masyarakat Madura.tetapi tradisi lambat
laun melemah seiring dengan terdidiknya kaum muda di pelosok
desa, dahulu mereka memakai kekuatan emosional dan tenaga saja,
namun kini mereka lebih arif dalam menyikp .....

Ada perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan Pamekasan)dengan
Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur dikenal
lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama daripada
orang Madura Barat. Orang Madura Barat lebih banyak merantau
daripada Madura Timur. Hal ini, dikarenakan Madura Barat lebih
gersang daripada Madura Timur yang dikenal lebih subur.

_____________

Penutup
_____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Kiranya dapat memperluas wawasan Darmawisata kita, sekalipun
lewat dunia Internet ini. Tentunya dengan tetap berharap
agar ada waktu, tempat dan Rezeki untuk melakukan Darmawisata
Langsung ke Madura.


Karena dengan Darmawisata langsung-lah modal Pemda Madura
dalam membangun Parawisatannya dapat dikembalikan. Jika
Tidak, maka pemda madura akan Tekor.

Dan jika Dinas Parawisata Pemda Madura Tekor, maka jangan
heran jika untuk masa yang akan datang Budaya Madura itu
seperti "Kerakap yang tumbuh diatas batu. Hidup segan
mati tak mau".

"Budaya Suku Madura adalah bagian dari Wonderful Indonesia
dan Saputangan Merah adalah promosinya".

Luar biasa...!
Pesona Madura, Pesona Indonesia.

Selamat malam...!


























_________________________________________________________________
Cat :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar