Senin, 14 November 2016

Sinden Pesindhen dan Persyaratannya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimak info sekitar Sinden atau Pesinden)
____________________________________________________












_________________

Kata Pengantar
_________________

Pesindén yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi
yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan
untuk menyanyikan tembang.

Demikian gambaran sikilas mengenai syarat yang dimaksud
para kawan sekalian.

...dan...

Berikut info lengkapnnya.

Selamat menyimak...!


____________________________________________

Sekilas info tentang Sinden atau Pesinden
____________________________________________







Pesindhén, atau sindhén (dari Bahasa Jawa) adalah sebutan
bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan,
umumnya sebagai penyanyi satu-satunya.

Pesindén yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi
yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan
untuk menyanyikan tembang.

Pesinden juga sering disebut sinden, menurut Ki Mujoko
Joko Raharjo berasal dari kata "pasindhian" yang berarti
yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu).

Sinden juga disebut waranggana "wara" berarti seseorang
berjenis kelamin wanita, dan "anggana" berarti sendiri.








Pada zaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita
dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan.

Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan
gendhing yang di sajikan baik dalam klenengan maupun
pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk
menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti
Banyumas, Yogyakarta, Sunda, Jawa Timur dan daerah lainnya,
yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan.







Sinden tidak hanya tampil solo (satu orang) dalam pergelaran
tetapi untuk saat ini pada pertunjukan wayang bisa mencapai
delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran
yang sifatnya spektakuler.














Pada pergelaran wayang zaman dulu, Sinden duduk di
belakang Dalang, tepatnya di belakang tukang gender dan
di depan tukang Kendhang. Hanya seorang diri dan biasanya
istri dari Dalangnya ataupun salah satu pengrawit dalam
pergelaran tersebut. Tetapi seiring perkembangan zaman,
terutama di era Ki Narto Sabdho yang melakukan berbagai
pengembangan, Sindén dialihkan tempatnya menghadap ke
penonton tepatnya di sebelah kanan Dalang membelakangi
simpingan wayang dengan jumlah lebih dari dua orang.









Di era modern sekarang ini Sindén mendapatkan posisi yang
hampir sama dengan artis penyanyi campursari, bahkan sindén
tidak hanya dibutuhkan untuk mahir dalam menyajikan lagu
tetapi juga harus menjaga penampilan, dengan berpakaian
yang rapi dan menarik. Sindén tidak jarang menjadi
"pepasren" (penghias) sebuah panggung pertunjukan wayang.









Bila Sindénnya cantik-cantik dan muda yang nonton akan
lebih kerasan dalam menikmati pertunjukan wayang.

Perkembangan wayang saat ini bahkan Sindén tidak hanya
didominasi wanita tetapi telah muncul beberapa orang
Sindén laki-laki yang mempunyai suara merdu seperti wanita,
tetapi dalam dandannya sindén ini tetap memakai pakaian adat
jawa selayaknya pengrawit pria lainnya dan beberapa waktu
lalu sindén laki-laki ini malah menjadi trend para Dalang
untuk menghasilkan nilai lebih pada pergelarannya.

___________

Penutup
___________










Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!








______________________________________________________________
Cat :
Sinden Cantik Mega Dikerjain Cak Percil & Cak Yudho Duet Maut Gerajakan Banyu Wangi
https://www.youtube.com/watch?v=ojYHT28hLhk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar